Seberapa penting sebuah nama bagi bisnis? Membuat nama menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik bisnis. Umumnya nama atau brand akan menjadi hal terakhir yang dipikirkan setelah ide bisnis. Lalu bagaimana menentukan nama brand atau merek untuk bisnis Anda?
Nama dalam bisnis merupakan bagian penting yang tidak boleh dilewatkan oleh pebisnis. Konon, pendiri waralaba McDonalds Ray Kroc menyatakan bahwa nama akan membawa restoran berhasil. Nama selalu memiliki keunikan hingga kisah dibelakang sebuah brand.
Pada proses pemasaran, menjadi aspek yang cukup penting untuk dijalankan. Sebab, nama akan support untuk branding. Namun, banyak pelaku bisnis yang kesulitan dalam menentukan nama. Karena nama merek bukan sebagai ajang gengsi, melainkan agar melekat di ingatan masyarakat.
Kita akan membantu teman-teman pemilik bisnis untuk lebih mudah dalam menentukan sebuah nama brand. Sehingga usaha Anda bisa mudah dikenali dari nama yang mudah diingat oleh masyarakat sekitar. Anda harus memikirkannya secara matang dan mencari ide yang bagus.
Menentukan Nama untuk Bisnis
Kenali Jenis Penamaan
Seperti di kutip dari Tech In Asia, dalam penentuan nama ada tiga jenis penamaan. Tech In Asia menjabarkannya sesuai dengan tipe. Setiap jenis penamaan mewakili tujuan yang berbeda-beda, seperti berikut:
Literal (penamaan harfiah)
Penamaan jenis literal merupakan penamaan yang langsung menyampaikan fungsi dan kualitas suatu produk. Konsumen akan mudah mengenal produk dari nama yang tertera. Apakah produk tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka atau tidak.
Tech In Asia menyatakan, jika nama tipe Literal sudah memiliki brand yang kuat, nama literal cukup efektif saat meluncurkan produk baru, pastinya produk tersebut akan mudah di terima oleh masyarakat. Contoh Nama Literal : Burger King, Aqua, KFC.
Metaphoric (Perumpamaan)
Nama merek biasanya tidak berkaitan langsung dengan produk. Tetapi nama jenis ini memiliki makna tersembunyi. Umumnya nama tersebut memiliki metafora dari legenda, mitologi, dan kisah-kisah zaman dahulu.
Jenis nama Metaphoric umumnya memiliki gambaran pada fungsi produk dengan menambahkan teknik emosional di dalamnya. Contohnya : Air Jordan, Sony, Subaru, Virgin.
Fanciful (penamaan indah/keren)
Tipe Fanciful merupakan jenis penamaan yang terkadang sama sekali tidak menjelaskan dari sebuah produk atau jasa yang diciptakan. Jenis ini banyak digunakan oleh brand baru, tetapi akan sangat sulit dalam membangun brand pada proses marketing.
Contoh dari nama brand-brand yang menggunakan jenis penamaan Fanciful adalah Mcdonalds, Nike, Apple.
Nama Akronim
Mungkin Anda sering mendengar penamaan akronim dari brand tersebut. Jenis penamaan ini pada umumnya untuk memudahkan pebisnis dan masyarakat untuk mengingat brand. Terkadang nama akronim tidak sesuai dengan brand yang diciptakan.
Contoh nama-nama akronim adalah P&G dari Procter & Gamble, BMW, LG, dan banyak lainnya.
Mudah Di Ingat dan Ucapkan
Ketika Anda akan membuat nama brand bisnis, usahakan untuk membuat nama yang mudah di ingat dan di ucapkan. Sehingga akan mudah dipahami oleh calon-calon customer Anda. Dengan begitu, Anda tidak akan terlalu sulit dalam proses marketing.
Banyak brand besar dengan nama yang mudah di ingat, membuat mereka cepat terkenal. Bayangkan jika nama brand Anda cukup sulit diingat dan di eja. Tentunya akan membuat malas orang-orang untuk mengeja apa lagi mencari tahu tentang brand Anda.
Tak Perlu Panjang
Jangan pernah Anda buat nama brand terlalu panjang. Karena hal ini akan menyulitkan calon customer untuk mengingat nama brand Anda. Usahakan paling banyak memiliki 3 kata yang diucapkan oleh customer. Kalau terlalu panjang, selain sulit di eja, customer pun akan malas untuk mengingatnya.
Perhatikan Pasar yang Dituju
Sebelum nama brand diluncurkan, apakah Anda sudah mengetahui siapa pangsa pasar Anda? Usahakan, nama brand Anda sesuai dengan pasar yang dituju. Jika pangsa pasar Anda kalangan kelas atas, buatlah nama yang terkesan professional dan cocok untuk kalangan kelas atas.
Tetapi jika pangsa pasar Anda kalangan bawah, maka ciptakanlah nama yang sesuai kalangan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memudahkan mereka dan agar calon customer mengetahui kalau brand Anda untuk kalangan siapa.
Untuk penamaan bisa kita cari dari kamus, buku-buku, atau literature lain yang ada. Sehingga akan cukup banyak pemilihan nama yang akan kita munculkan.
Memiliki Makna Filosofis
Sebuah nama brand harus memiliki makna filosofis yang tidak boleh di lupakan oleh pemiliknya. Tentunya nama brand haruslah memiliki makna yang baik, seperti Anda memberi nama bagi anak. Haruslah nama yang baik. Jangan sampai nama brand Anda tidak ada arti filosofis apa pun bagi bisnis Anda.
Belum Pernah Digunakan
Jangan pernah menggunakan nama yang sudah digunakan oleh brand lain meskipun beda jenis usaha. Mengapa? Bisa jadi nama yang Anda pakai sudah terpakai dan sudah ada hak paten. Caranya Anda bisa mencari tahu dengan searching di internet mengenai nama brand tersebut.
Uji Coba Nama
Ketika nama sudah ada dan sudah siap untuk digunakan, Anda bisa mencoba tes pasar. Cara ini dilakukan untuk mengetahui apakah nama tersebut sangat mudah di ingat atau tidak. Uji coba ini bisa dilakukan juga sebagai cara tes pasar.
Anda bisa mencoba uji tes kepada orang-orang sekitar atau kerabat dekat terlebih dahulu. Jika mereka merasa mudah diucapkan dan diingat, Anda telah berhasil dalam menemukan nama yang ada. Sehingga akan lebih mudah dalam penetapan nama tersebut. Serta nama brand sudah siap di lempar ke pasar yang lebih luas lagi.
Tidak ada nama yang sesuai dengan harapan secara penuh. Tetapi nama brand bisa menjadi salah satu cara produk atau jasa yang ditawarkan bisa mudah dilakukan. Dan dengan begitu akan membuat bisnis Anda menjadi lebih mudah dikenali.