Setiap bisnis pasti ingin tahu seberapa berhasil usaha yang telah dilakukan selama periode kerja terhitung. Oleh sebab itulah semua perkara keuangan harus tercatat dengan detail dan terperinci, terutama pada bagian gross profit margin pada setiap periode secara berkala.
Namun sayangnya masih banyak yang menganggap remeh bahkan acuh terhadap pencatatan keuangan dari bisnisnya. Alhasil membuat bisnis-bisnis tersebut mengalami stagnasi dan sulit berkembang. Agar hal tersebut tidak terjadi pada bisnis yang Anda kelola, maka ada baiknya Anda membaca artikel ini sampai habis.
Mengenal Apa itu Gross Profit Margin
Pada dasarnya gross profit margin atau lebih dikenal dengan margin laba kotor adalah sebuah metrik keuangan, yang memungkinkan penggunanya mengetahui tingkat efisiensi bisnisnya. Komponen bisnis ini memberi tahu penghasilan yang perusahaan miliki, setelah membayar biaya langsung yang ditanggung bisnis tersebut.
Baca Juga: Biaya Marginal dan Pentingnya untuk Bisnis
Cakupan dari biaya langsung yang perusahaan tanggung bisa berupa gaji tenaga kerja, biaya pengadaan bahan baku, dan biaya produksi langsung lainnya. Komponen ini juga termasuk dalam salah satu dari tiga rasio profitabilitas utama, yang mencakup margin laba operasi dan margin laba bersih.
Namun jika Anda mempelajari ketiganya, gross profit margin menjadi yang terpenting dari tiga ukuran profitabilitas tersebut. Hal ini dikarenakan komponen ini akan mempengaruhi hasil dari komponen hitung lainnya. Dalam artian lain komponen ini bisa menjadi penentu kesehatan bisnis yang Anda kelola.
Konsep penghitungan dari margin laba kotor ini adalah dengan menghitung sisa dari penjualan produk setelah Anda kurangi dengan harga pokok penjualan (HPP). Oleh karena itulah penting untuk membuat pencatatan keuangan dengan detail dan terperinci, sehingga mendapatkan angka rasio profitabilitas yang akurat.
Normalnya untuk beberapa bisnis kecil dan berkembang, rasio margin akan tersaji dalam bentuk persentase. Sedangkan acuan sebuah bisnis berjalan dengan sehat, setidaknya dengan memiliki rasio margin laba kotor pada angka 50% -70%. Sedangkan untuk bisnis jasa seperti firma hukum dan bank, setidaknya di angka 90%.
Cara Menghitung Gross Profit Margin

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa margin laba kotor bisa kamu hitung dengan akurat jika kamu punya data yang lengkap, detail dan terperinci. Khususnya pada dua elemen hitungnya yaitu pendapatan bersih dan juga HPP. Hal ini sejalan dengan rumus hitung gross profit margin ini:
Gross Profit Margin = (Net Revenue – Direct Expenses) / Net Revenue
Net Revenue: Pendapatan bersih (total penjualan produk maupun jasa pada periode hitung)
Direct Expenses: Biaya Langsung atau HPP (total biaya yang ditanggung perusahaan untuk membuat sebuah produk atau pelayanan jasa).
Kedua laporan tersebut seharusnya tersaji dalam laporan laba rugi, oleh karena itu setiap bisnis harus memiliki catatan terperinci untuk menghitung kedua elemen hitung tersebut. Selain terperinci sifat dari pencatatan uang juga harus terperinci dalam artian transparan dengan menyertakan bukti serah terima barang (invoice maupun nota).
Kenapa Gross Profit Margin Menjadi Elemen Penting Bisnis?
Pada dasarnya marjin laba kotor menjadi elemen yang berperan penting dalam sebuah bisnis. Bahkan menurut para ahli hal ini termasuk salah satu aspek penilaian dalam kesehatan keuangan, sekaligus menjadi penilaian tersendiri bagi para penyuntik dana pada perusahaan tersebut.
Belum lagi pengaruhnya cukup besar pada pendapatan bersih dan setiap pengambilan keputusan, tak heran jika gross profit margin menjadi salah satu prioritas sebuah bisnis. Semakin baik rasio yang ditunjukkan dari marjin laba kotor sebuah bisnis, maka akan semakin besar peluangnya untuk menarik investor dalam jumlah yang besar.
Baca Juga: Apakah COGS adalah Faktor Penting Bagi Sebuah Bisnis? Yuk Simak!
Bahkan dalam beberapa kasus perhitungan elemen bisnis ini menjadi point penting dalam menganalisa sebuah perusahaan. Hal ini sangat mungkin terjadi karena elemen ini sangat mungkin mempengaruhi berbagai aspek penting dalam sebuah bisnis. Mulai dari penentuan hpp, strategi, keputusan atau kebijakan, dan juga strategi bisnis.
Menurut beberapa sumber seorang yang bisa menangani gross profit perusahaan, dipercaya bisa mengendalikan minat dan harga pasaran sebuah atau jenis produk tertentu. Dengan begitu berarti banyak perusahaan yang berkiprah padanya, serta mempertimbangkannya sebagai saingan yang menjanjikan.
Beberapa Tips untuk Menaikkan Gross Profit Margin

Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk meningkatkan margin profit yang perusahaan Anda jalankan. Bahkan dengan penerapan yang tepat, bukan tidak mungkin perusahaan Anda bisa menjadi salah satu top rank bisnis di bidangnya:
1. Memiliki Sistem Pencatatan Keuangan yang Rapi dan Terperinci
Hal paling utama dalam meningkatkan margin profit adalah dengan memperbaiki sistem dari dalam. Caranya dengan membangun sistem pencatatan keuangan yang transparan, detail dan terperinci. Melalui data yang akurat, seluruh pemangku usaha dapat menentukan strategi terbaiknya.
Selain itu dengan pencatatan akuntansi yang sistematis, bukan tidak mungkin untuk meningkatkan pendapatan dalam waktu singkat. Hal ini pastinya rekat hubungannya dengan efisiensi strategi yang dijalankan dalam setiap situasi.
2. Memberikan Solusi bagi Pelanggan Anda
Salah satu alasan sebuah produk melekat di hati penggunanya adalah karena adanya kecocokan dan penyelesaian masalah di dalamnya. Menjual barang maupun jasa, pada dasarnya adalah menyediakan solusi bagi para pelanggan yang memiliki masalah.
Contohnya penjual es adalah pemberi solusi bagi orang yang sedang kehausan, penjual makanan adalah pemberi solusi untuk orang yang lapar. Jadi secara garis besar tinggal bagaimana cara Anda mengemas solusi tersebut dalam nilai produk atau jasa dengan lebih menarik.
3. Meningkatkan Kualitas dan Menaikkan Harga
Memang banyak orang yang menekan harga dengan menurunkan kualitas produk, walaupun efisien untuk jangka pendek, namun hal ini akan berimbas pada bisnis Anda. Karena pada dasarnya pelanggan akan cenderung kecewa dan tidak akan kembali jika kualitas barang terlalu buruk.
Jadi saat walaupun menaikkan harga adalah solusi yang jelas, tetapi itu tidak selalu merupakan strategi terbaik. Terutama dalam bisnis dengan margin rendah atau industri yang kompetitif, hal tersebut bisa asngat berisiko. Jadi membaca pasar dan kondisi perusahaan jadi salah satu poin penting.
3. Meningkatkan Performa dan Efisiensi
Menemukan formula terbaik untuk meningkatkan performa dan efisiensi bisnis adalah PR untuk setiap pemilik usaha. Pasalnya banyak hal positif saat Anda memperbaiki kedua hal tersebut. Layaknya magnet, Anda bisa meningkatkan pendapatan serta pelanggan dengan sistem yang terorganisir dan efisien.
Efisien disini bukan hanya dalam kelayakan strategi untuk Anda jalankan, melainkan seberapa besar kepuasan pelanggan dengan performa yang Anda berikan. Hal ini biasanya mencakup kecepatan dan akurasi dalam pelayanan, bahkan attitude juga jadi penilaian bagi beberapa jenis pelanggan.
Baca Juga: Penting! 5 Komponen Biaya Produksi, Bikin Laporan Lebih Rapi
Kesimpulan
Dari penjelasan tersebut dapat Anda simpulkan, bahwa gross profit margin menjadi salah satu elemen penting dalam sebuah perusahaan. Jadi ada baiknya Anda segera mempertimbangkan untuk beralih pada sistem yang lebih mumpuni.
Contohnya seperti penggunaan alat bantu dan juga sistem komputer untuk meningkatkan efisiensi dan profesionalisme kerja. Dengan peningkatan tersebut pastinya kredibilitas dan kepercayaan publik pada perusahaan Anda juga akan ikut meningkat. Dan secara tidak langsung akan berpengaruh pada margin profit yang Anda dapatkan.