Image default
Akuntansi

Mengenal Pengertian Balanced Score Card, Fungsi, dan Perspektifnya

Pernah mendengar tentang Balanced Score Card atau BSC? BSC ini umumnya digunakan perusahaan sebagai bagian dari perencanaan strategis dan sistem manajemennya. Bisa dibilang BSC ini punya peranan yang penting dalam pengembangan bisnis ke depannya. Nah, karena itulah, bagi pemilik bisnis, Anda harus memahami pengertian Balanced Score Card, fungsi serta perspektifnya.

Apa Itu Balanced Score Card?

Berdasar katanya, balanced punya arti berimbang, sedangkan score card diartikan sebagai kartu skor. Sedangkan pengertian Balanced Scorecard adalah suatu metode atau sistem pengukuran hasil kerja, yang biasanya digunakan perusahaan, atau yang juga disebut strategi manajemen.

BSC ini merupakan sistem manajemen yang tujuannya menerjemahkan tujuan strategis sebuah organisasi ke dalam rangkaian tujuan kinerja, yang nantinya diukur, dipantau serta diubah bila diperlukan, untuk memastikan tujuan strategis organisasi bisa terpenuhi.

Baca Juga: Ternyata Berbeda! Perbedaan Akuntansi dan Keuangan

Awalnya, BSC ini dipakai untuk memperbaiki metode pengukuran kinerja eksekutif. Di mana dengan menggunakan BSC ini, perusahaan bisa lebih tau sejauh mana pergerakan serta perkembangan yang sudah dicapai. BSC pun membantu perusahaan untuk memberi pandangan menyeluruh soal kinerja perusahaan. Agar kinerja bisa lebih efektif dan juga efisien, butuh informasi akurat yang mewakili sistem kerja yang dilakukan.

Adanya BSC ini, akan memberi perusahaan elemen yang diperlukan untuk beralih dari paradigma yang selalu tentang finansial, ke model baru, di mana hasil dari BSC ini jadi titik awal untuk mengulas, mempertanyakan dan juga belajar mengenai strategi yang dimiliki. BSC juga akan menerjemahkan visi serta strategi ke rangkaian ukuran koheren dalam 4 perspektif yang berimbang.

Fungsi Balanced Score Card

Pengertian Balanced Score Card dan fungsinya

Seperti yang sudah dijelaskan dalam pengertian Balanced Score Card di atas, bahwa di awal sebenarnya BSC hanya dipakai dalam memperbaiki metode pengukuran kinerja keuangan. Namun, semakin jauh, ada beberapa fungsi BSC yaitu:

  • Strategi yang lebih terstruktur

Dengan adanya BSC, perusahaan dapat merancang kerangka kerja yang lebih kuat dalam membangun serta mengomunikasikan strategi perusahaan.

Model bisnis akan divisualisasikan ke dalam peta strategi yang akan membantu manajer dalam berpikir mengenai hubungan sebab dan akibat antara beberapa tujuan strategis berbeda. Proses untuk menciptakan peta strategi ini memastikan kalau keberhasilan suatu perusahaan dapat dicapai dengan serangkaian tujuan strategis yang saling berkaitan. Hal ini menunjukkan kalau hasil kinerja dan faktor pendukung kinerja diidentifikasi untuk dapat membuat gambaran utuh mengenai strategi perusahaan.

BSC juga akan membantu para pemimpin perusahaan atau organisasi untuk memastikan kalau semua area organisasi dapat dicakup dengan cara yang lebih mudah dipahami. Ini membantu menjaga tujuan pusat, menggunakan pengukuran khusus dalam melacak kemajuan serta mengikuti inisiatif dalam melacak tindakan serta struktur pusat, dengan menggunakan pengetahuan serta data yang sudah dikumpulkan.

  • Memudahkan komunikasi strategi di dalam bisnis

Fungis berikutnya agar lebih memahami tentang pengertian Balanced Score Card yaitu untuk memudahkan komunikasi strategi. Karena, rencana bisnis dibuat untuk bisa menyampaikan rencana strategis dengan lebih jelas. Ini merupakan alat bantu visual yang bisa dipakai dalam menyelaraskan setiap divisi dengan tujuan untuk mencapai tujuan bisnis tingkat tinggi.

Ketika hal ini diterapkan dengan benar, maka ini akan memberi karyawan tujuan jelas untuk ia ingat ketika mengerjakan pekerjaan, membantu karyawan untuk mengidentifikasi tujuan utama, memungkinkan karyawan untuk bisa memahami lebih terkait elemen strategis yang butuh penanganan serta memungkinkan karyawan untuk dapat melihat bagaimana tujuan akan memengaruhi satu sama lain.

  • Memudahkan karyawan melihat tujuan individual mereka yang terkait dengan strategi perusahaan

Karena kerangka kerja yang dibangun sudah jelas, BSC akan dapat membantu karywaran untuk bisa menyelaraskan tujuan individual mereka dengan tujuan perusahaan atau organisasi. Karyawan pun dapat dengan mandiri menghubungkan apa saja yang dapat mereka lakukan demi kemajuan tim dan juga perusahaan.

  • Memastikan strategi bisa tetap terkendali

Fungsi Balanced Score Card lainnya yaitu perusahaan dapat mengukur serta memantau perkembangan perusahaan menuju tujuannya. Sehingga bila terjadi hal-hal yang di luar perencanaan yang sudah dilakukan perusahaan, maka dapat langsung diupayakan agar dapat terkendali kembali sebagaimana mestinya.

Perspektif Balanced Score Card

Balanced Score Card dan perspektifnya

Berikut ini adalah 4 perspektif Balanced Scorecard dan contohnya, yang harus Anda pahami:

1. Perspektif keuangan

Bisa dibilang, keuntungan adalah salah satu tujuan utama dari bisnis. Perspektif satu ini berkaitan dengan tujuan keuangan serta meraih keuntungan dengan berkelanjutan.

Segala tujuan yang berkaitan dengan kesehatan dan juga kinerja keuangan perusahaan bisa masuk dalam perspektif keuangan ini. Pendapatan atau laba merupakan tujuan jelas yang jadi salah satu contoh perspektif keuangan. Selain itu, ada pula tujuan keuangan lainnya, yaitu penghematan atau efisiensi biaya, margin laba, dan sumber pendapatan.

Pengukuran kinerja finansial dalam bisnis akan menunjukkan apakah perencanaan, implementasi serta pelaksanaan dan strateginya memberi perbaikan mendasar. Perbaikan ini bisa berpa gross operating income, return on investement atau economic value added. BSC ini bisa menjelaskan mengenai pencapaian visi yang berkaitan dalam mewujudkan pertambahan kekayaan, seperti peningkatan kepuasan pelanggan lewat peningkatan revenue, peningkatan produktifitas serta komitmen karyawan lewat cost effectiveness sehingga adanya peningkatan laba, serta peningkatan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan financial returns dengan mengurangi modal atau melakukan investasi yang menghasilkan return tinggi.

Dalam prinsip BSC, harus adanya keseimbangan di antara perspektif keuangan serta non-keuangan. Karena perspektif keuangan tidak akan bisa bekerja tanpa ada perspektif non-keuangan.

Untuk pengukuran perspektif keuangan dapat dilakukan dengan analisis rasio keuangan seperti analisis tren keuangan, common size value antara perusahaan dengan pesaing, serta rasio keuangan di antaranya rasio liabilitas, aktivitas, hutang, keuntungan dan solvabilitas.

2. Perspektif pelanggan

Dalam perspektif pelanggan untuk memahami pengertian Balanced Score Card, perusahaan harus menentukan segmen pasar dan target pelanggan terlebih dulu. Lalu, manajer akan menentukan alat ukur terbaik dalam mengukur kinerja tiap unit operasi untuk upaya mencapai target finansial.

Jika suatu unit bisnis ingin mencapai kinerja finansial yang besar dengan jangka waktu panjang, maka mereka harus dapat menciptakan serta menyajikan produk atau jasa baru yang bernilai lebih baik untuk pelanggan.

Tolak ukur pelanggan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu core measurement group atau kelompok inti dan juga customer value proposition atau kelompok penunjang.

Kelompok inti terdiri dari pangsa pasar, tingkat perolehan pelanggan baru, kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan lama, tingkat kepuasan pelanggan dan juga tingkat profitabilitas pelangan. Sedangkan kelompok penunjang terdiri dari atribut produk seperti harga, fungsi dan mutu, hubungan dengan pelanggan serta citra dan reputasi.

Baca Juga: Penting! Pahami 3 Macam Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia

3. Perspektif proses bisnis internal

Perspektif berikutnya menggambarkan proses kritis yang akan memungkinkan unit bisnis bisa memberi value proposition yang akan menarik serta mempertahankan pelanggan di segmen pasar yang diinginkan dan juga memuaskan pemegang saham.

Perusahaan umumnya punya proses serta nilai yang unik untuk pelanggannya. Secara umum, ada 3 prinsip dasar perspektif proses bisnis internal, yaitu proses inovasi, proses operasi dan pelayanan purna jual.

4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Perspektif yang keempat untuk lebih memahami pengertian Balanced Score Card, yaitu perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Di mana perspektif ini menyediakan infrastruktur untuk tercapainya ketiga perspektif lainnya, agar menghasilkan pertumbuhan dan juga perbaikan dalam jangka panjang.

Bisa dikatakan, penting sekali bagi badan usaha untuk melakukan investasi bukan hanya pada peralatan untuk produksi saja, namun juga investasi pada infrastruktur seperti sumber daya manusia, sistem serta prosedur.

Tolak ukur kinerja finansial, pelanggan serta proses bisnis internal dapat memicu kesenjangan antara kemampuan manusia, sistem dan juga prosedur. Untuk itu, maka perusahaan wajib melakukan investasi seperti reskilling karyawan, di antaranya meningkatkan kemampuan sistem serta teknologi informasi dan menata ulang prosedur yang sudah ada.

Nah, itulah beberapa hal terkait pengertian Balanced Score Card beserta fungsi dan perspektif yang ada di dalamnya. Hal ini sebaiknya dipahami dan diimplementasikan oleh para manajemen perusahaan atau bisnis. Agar kinerja perusahaan bisa berjalan dengan efisien, dan tujuan bisnis pun bisa dicapai.

Selain itu, bicara bisnis pun tentu akan berkaitan dengan pembukuan keuangan. Agar proses pembukuan dapat dilakukan dengan mudah dan akurat, Anda dapat menggunakan software akuntansi Accurate Online. Bukan hanya dapat melakukan proses pembukuan saja, namun Accurate Online pun memiliki fitur pembuatan faktur, rekonsiliasi transaksi, pembuatan laporan keuangan, dan masih banyak lagi. Anda bisa mendapatkan Accurate Online di mitramandiri.id!

Related posts

Kenali 11 Alasan Pentingnya Akuntansi untuk Bisnis

admin

Mengenal Transformasi Digital pada Akuntansi untuk Kepentingan Bisnis

admin

Pengertian Buku Besar Akuntansi, Fungsi, Jenis, Bentuk dan Cara Membuatnya

admin