Umumnya akuntansi dikenal sebagai proses pencatatan, pelaporan, dan pengelompokan semua transaksi keuangan. Proses tersebut dikenal dengan sebutan siklus akuntansi atau dalam bahasa awam dikenal dengan pembukuan.
Proses pembukuan selalu dilakukan pada periode tertentu, tergantung pada kebijakan dan kondisi perusahaan. Periode pembukuan dapat dilakukan setiap satu bulan untuk laporan keuangan perusahaan selama satu bulan, dan dilakukan setiap satu tahun sekali untuk laporan keuangan perusahaan dalam jangka satu tahun. Kegiatan seperti ini selalu dilakukan oleh seorang akuntan di suatu perusahaan.
Bagi Anda yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi, mungkin Anda telah mengetahui berlangsungnya proses akuntansi tersebut. Namun bagi Anda yang sedang membutuhkan informasi mengenai proses akuntansi untuk kelangsungan bisnis yang sedang Anda jalankan, maka Anda harus segera mempelajarinya agar Anda paham dan dapat mengaplikasikannya untuk bisnis Anda.
Ada tiga proses yang harus Anda ketahui dari proses akuntansi yang akan membantu Anda dalam mempermudah menyusun laporan keuangan bisnis yang sedang Anda butuhkan. Berikut beberapa tahapan yang bisa Anda lakukan.
Tahapan Siklus Akuntansi
Tahap Pertama, Pengumpulan dan Pencatatan Bukti-Bukti Transaksi
Tahap pertama yang dilakukan dalam accounting cycle adalah mengumpulkan sebuah data transaksi yang telah dikumpulkan sejak awal dalam periode tertentu. Data tersebut mulai dari transaksi debit, dan transaksi kredit. Data tersebut dikumpulkan, untuk dilakukan identifikasi.
Identifikasi dilakukan dengan memisahkan antara nota dan kwitansi. Lalu memisahkan antara bukti-bukti transaksi lain, sehingga memudahkan Anda dalam menyusun data-data tersebut untuk masuk ke dalam jurnal umum yang Anda buat sebelum masuk ke dalam buku besar.
Tahap Kedua, Meringkas Laporan Keuangan
Cara kedua dalam siklus akuntansi agar lebih mudah dalam pendataan, maka Anda bisa melakukan peringkasan data-data yang ada di atas. Peringkasan dilakukan untuk mempermudah Anda dalam menganalisis data yang ada dalam bukti-bukti transaksi yang sudah Anda masukan kedalam buku besar untuk dibuatkan neraca saldo pada tahap kedua ini.
Data yang dimasukkan kedalam neraca saldo berasal dari buku besar. Tahap ini, dilakukan untuk pengumpulan fakta, penyelarasan, dan menggunakan hasil dari data keuangan perusahaan yang telah ada, digunakan untuk menyusun strategi demi kelangsungan perusahaan atau usaha kedepan. Karena, dalam tahap kedua ini akan terlihat laba dan rugi bisnis yang sedang Anda jalankan.
Pada perusahaan besar, pada proses kedua ini akan dilakukan pembuatan jurnal penyesuaian, jurnal pembalik, dan neraca lajur atau worksheet. Setelah itu, agar mempermudah dalam menyusun financial report diharuskan untuk membuat sebuah neraca keseimbangan.
Fungsi dari jurnal penyesuaian untuk melihat apakah terdapat beberapa transaksi yang belum masuk atau belum tercatat, adanya kesalahan perhitungan, dan terdapat beberapa transaksi yang tidak dapat diakui. Sehingga jurnal penyesuaian akan digunakan sebagai penyeimbang tersebut.
Sedangkan jurnal pembalik dibuat untuk membalikan transaksi yang sudah ada dalam jurnal penyesuaian. Jurnal pembalik digunakan untuk mempermudah menyesuaikan akun yang telah dibuat pada jurnal penyesuaian.
Tahap Ketiga, Penyusunan Financial Report
Setelah kedua cara tersebut Anda lakukan, maka proses selanjutnya adalah dengan melakukan penyusunan financial report atau laporan keuangan. Laporan keuangan inilah yang menjadi intisari dari semua siklus akuntansi yang sudah Anda jalankan tersebut.
Laporan keuangan pun terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
- Laporan neraca untuk melihat posisi aktiva, hutang, dan modal yang ada
- Laporan rugi laba, terdiri dari beberapa laporan laba rugi usaha
- Laporan perubahan modal, jika ada perubahan modal perusahaan dalam periode tertentu
- Laporan arus kas yang berisi tentang aliran kas masuk dan kas keluar
Keempat laporan tersebut wajib ada dalam setiap siklus akuntansi yang ada pada perusahaan besar umumnya. Namun jika usaha Anda masih dalam tahap pengembangan, dan jumlah transaksi belum begitu banyak, maka tidak diperlukan laporan yang banyak seperti di atas.
Tetapi saat ini, semua sudah cukup mudah dalam melakukan setiap proses akuntansi, karena sudah tersedianya software akuntansi yang cukup membantu Anda dalam menyusun laporan keuangan yang Anda butuhkan dan sesuai pada keinginan Anda.
Anda pun tidak perlu mengeluarkan dana lebih banyak hanya untuk membayar jasa akuntan untuk menjalankan proses akuntansi, Anda cukup menggunakan software akuntansi Accurate. Saat ini Accurate sudah tersedia dalam versi online yang dikenal dengan Accurate Online (AOL).
Software pencatatan keuangan ini akan lebih memudahkan dan membantu Anda dalam menyusun neraca keuangan, jurnal keuangan, dan laporan keuangan usaha. AOL sangat cocok digunakan untuk membantu siklus akuntansi yang dilakukan oleh UMKM yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia saat ini.