Dalam proses pembukuan keuangan, agar dapat dilakukan dengan baik, maka harus terlebih dulu memahami tentang saldo normal akuntansi. Dengan pemahaman yang tepat terkait hal ini, maka akan memudahkan Anda untuk melakukan Analisa laporan keuangan.
Saldo normal sendiri secara umum merupakan kebijakan akuntansi dalam menetapkan prinsip pembukuan dengan berpasangan. Saldo normal diterapkan agar posisi debit serta kredit pada transaksi bisa dicatat sesuai dengan realita, dan juga bisa seimbang.
Nah, lebih lanjut, berikut ini adalah pembahasan tentang pengertian, fungsi, jenis serta cara menentukan saldo normal akuntansi.
Pengertian Saldo Normal Akuntansi
Saldo normal akuntansi adalah proses memperkirakan suatu akun akan mempunya saldo debit ataupun kredit, berdasar klasifikasinya di tabel akun. Misalnya, bisa saja akun yang diperkirakan mempunyai saldo normal sebagai debit, malah sebenarnya punya saldo kredit, dan begitupun sebaliknya.
Saldo normal juga dapat diartikan sebagai klasifikasi pada suatu perkiraan akun yang menggunakan prinsip pembukuan secara berpasangan. Dari definisi ini, mengandung ketetapan bahwa seluruh akun punya penempatan saldo tersendiri serta saling berpasangan (debit dan kredit).
Baca Juga: 8 Manfaat Akuntansi untuk Perkembangan Bisnis Anda
Ketika terjadi penambahan atau pengurangan jumlah, maka akan dipengaruhi oleh akun lainnya. Saldo normal pun mempunya ciri khas tersendiri, yaitu saat digunakan akan berpasangan, memengaruhi satu sama lain serta seimbang.
Fungsi Saldo Normal Akuntansi
Memahami tentang saldo normal dalam akuntansi akan memudahkan Anda dalam hal pembuatan laporan keuangan, serta dapat sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Nah, berikut ini adalah beberapa fungsi saldo normal:
-
Aturan atau pedoman pencatatan akuntansi
Untuk meminimalisasi kesalahan dalam penyusunan laporan akuntansi, maka dibuatlah suatu aturan baku, agar penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan dengan baik dan benar. Aturan ini berkaitan dengan bagaimana posisi debit dan kredit. Di mana debit adalah penambahan dan kredit adalah pengurangan.
-
Mempermudah dalam membaca aset serta kewajiban
Saat perusahaan punya banyak aset, maka akan lebih mudah mengetahuinya dengan adanya saldo normal.
Misalnya, ketika aktiva berada di debit, yang menandakan perusahaan masih terbilang aman. Namun bila terjadi sebaliknya, maka menandakan keuangan perusahaan sedang tidak seimbang, bahkan mungkin saja minus.
-
Penentu saldo debit dan kredit
Pada sistem akuntansi, ada dua sisi yang akan menunjukkan bagaimana posisi saldo di laporan keuangan, yaitu debit dan kredit. Kedua posisi ini akan membantu mengetahui aset, pendapatan, kewajiban, modal, dan lainnya.
Dalam laporan akuntansi, debit dan kredit adalah hal penting, karena tidak seluruh akun rekening yang digunakan dalam akuntansi adalah selalu debit.
-
Mengklasifikasikan akun riil
Akun riil meliputi neraca saldo, seperti aset, modal dan juga utang. Karena itulah akun riil juga disebut akun neraca. Ketika akun riil masuk dalam kelompok neraca, maka ketika bertambah, pencatatan ada di sisi debit. Begitupun saat akun riil berkurang, maka pencatatan di lakukan di sisi kredit.
-
Mengklasifikasikan akun nominal
Akun nominal adalah suatu akun yang terdiri dari pendapatan serta beban atau biaya. Akun nominal ini juga biasa disebut dengan akun laba rugi. Pencatatan akun nominal akan berada di sisi kredit. Ini berarti kebalikannya dari pengklasifikasian akun riil sebelumnya, di mana saat bertambah maka pencatatan di sisi kredit, dan bila berkurang maka pencatatan di sisi debit.
Jenis Saldo Normal Akuntansi
Saldo nomal dalam akuntansi sendiri memiliki beberapa jenisnya, di antaranya:
-
Saldo normal aset
Di seluruh akun yang ada, jumlah saldo akan selalu dihitung, terutama saat penyusunan laporan keuangan. Dalam kondisi normal, saldo akun aset antara debit serta kredit akan cenderung besar di sisi debit. Ini karena saldo aset normalnya ada di sisi debit.
Aset sendiri meliputi seluruh harta kepunyaan perusahaan, baik dalam bentuk kas, bank, kas di tangan, piutang, peralatan dan perlengkapan, persediaan barang (barang dagang ataupun barang baku), sesuatu yang dibayarkan di muka, tanah ataupun mesin, juga masuk dalam aset perusahaan.
-
Saldo normal liabilitas dan ekuitas
Liabilitas adalah jumlah beban atau utang perusahaan, yang wajib dibayarkan pada pihak lain. Dan ekuitas adalah modal perusahaan yang dapat dipakai untuk membangun bisnis.
Di kondisi normal, akun liabilitas atau beban serta akun ekuitas atau modal, aka nada di sisi kredit. Maka tidak heran bila jumlah saldo kredit cenderung lebih besar dibanding saldo debit. Jika terjadi saldo debit yang lebih besar, menandakan keuangan perusahaan sedang tidak dalam kondisi normal, yang mana akan berdampak buruk untuk perusahaan.
-
Saldo normal pendapatan dan pengeluaran
Pendapatan serta pengeluaran tentu akan berkaitan dengan aset perusahaan. Karena, saat laba yang didapat dari penjualan barang atau jasa, maka laba tersebut akan masuk dalam aset perusahaan. Aset ini harus dicatat di bagian debit. Begitupun sebaliknya, pengeluaran adalah pengurangan dari pendapatan. Bila dicatat, maka pengeluaran dicatat di bagian kredit.
-
Saldo normal beban
Akun beban ini ada di bagian debit, karena saat perusahaan melakukan pembelanjaan uang, saldo akan dicatat di bagian debit.
Dalam hal ini, beban perusahaan adalah seluruh pengeluaran perusahaan dengan alasan apapun. Misalnya beban administrasi, gaji karyawan, membeli kendaraan perusahaan, sewa toko dan lainnya.
Baca Juga: Software Pembukuan: Pengertian, Fungsi, dan Tips Sebelum Membelinya
Cara Menentukan Saldo Normal Akun
Dari penjelasan di atas terkait dengan pengertian, fungsi serta jenis saldo normal akuntansi, maka dapat disimpulkan bahwa saldo normal dari suatu akun itu bisa berada di sisi debit ataupun kredit. Debit atau kredit sendiri pun dapat dikatakan sebagai sisi kiri (debit) dan juga sisi kanan (kredit).
Sementara itu, persamaan akuntansi bisa dikembangkan seperti ini:
Aset = Liabilitas + Ekuitas (Persamaan 1)
Aset = Liabilitas + Modal Dasar + Saldo Laba ditahan + Pendapatan – Beban – Dividen (Persamaan 2)
Aset + Beban + Dividen = Liabilitas + Modal Dasar + Saldo Laba ditahan + Pendapatan (Persamaan 3)
Dengan definisi debit dan kredit yang sudah dijelaskan di atas, serta persamaan akuntansi dalam Persamaan 3, maka saldo normal akun bisa didapat dengan mudah, yaitu:
- Akun yang ada di sisi kiri atau debit dalam persamaan akuntansi di atas, yaitu Aset, Beban dan juga Dividen.
- Akun yang ada di sisi kanan atau kredit dalam persamaan akuntansi di atas, yaitu Liabilitas, Ekuitas, Saldo laba ditahan dan juga Pendapatan.
Dengan begitu penentu saldo normal akun serta pencatatan penambahan ataupun pengurangan pada akun pun dapat dilakukan dengan:
- Saldo normal akun akan mengikuti posisi akun dalam persamaan akuntansi
- Penambahan nilai akun akan dicatat mengikuti posisi saldo normalnya
- Pengurangan nilai akun akan dicatat berlawanan posisi saldo normalnya.
Untuk lebih memahaminya, berikut ringkasannya:
-
Akun yang ada di sisi kiri atau debit dalam persamaan akuntansi
Akun | Saldo Normal | Penambahan | Pengurangan |
Aset | Debit | Debit | Kredit |
Beban | Debit | Debit | Kredit |
Dividen | Debit | Debit | Kredit |
-
Akun yang ada di sisi kanan atau kredit dalam persamaan akuntansi
Akun | Saldo Normal | Penambahan | Pengurangan |
Liabilitas | Kredit | Kredit | Debit |
Ekuitas | Kredit | Kredit | Debit |
Saldo laba ditahan | Kredit | Kredit | Debit |
Pendapatan | Kredit | Kredit | Debit |
Nah, itulah beberapa hal penting terkait saldo normal akuntansi yang wajib dipahami untuk dapat membuat laporan keuangan yang baik dan akurat.
Cara lain yang juga dapat Anda lakukan untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat adalah dengan menggunakan bantuan sotware akuntansi Accurate Online. Software ini mudah digunakan, sekalipun bagi Anda yang awam dengan ilmu akuntansi.
Fitur lengkap yang ditawarkan Accurate Online akan membantu Anda mempermudah pencatatan, pembuatan faktur, perhitungan pajak dan lain sebagainya. Anda dapat mencoba fitur-fiturnya secara langsung dengan mengunjungi mitramandiri.id!