Mengetahui usaha untung atau rugi adalah hal wajib yang dilakukan oleh setiap pelaku bisnis. Dengan begitu, Anda sebagai pengusaha pun akan mengetahui seberapa banyak laba yang bisa dihasilkan selama periode tertentu.
Secara sederhana, Anda bisa menghitung keuntungan bulanan dengan menggunakan rumus pendapatan atau penjualan satu bulan kemudian dikurangi dengan beban biaya satu bulan (termasuk pajak). Hasil akhir perhitungan tersebut kemudian akan menghasilkan keseluruhan total laba bersih yang didapatkan selama satu bulan. Jika beban biaya yang Anda keluarkan lebih besar dibandingkan jumlah pemasukan, berarti usaha Anda mengalami kerugian.
Untuk mengetahui informasi yang lebih detail lagi tentang bagaimana cara mengetahui usaha untung rugi, silahkan menyimak ulasan yang kami sajikan berikut ini.
Baca Juga: Jangan Panik! 7 Trik Tetap Semangat Berbisnis Meskipun Sepi Pembeli
Mengindentifikasi Item Biaya Produksi
Langkah pertama yang harus Anda lakukan ialah dengan mengidentifikasi keseluruhan item ke dalam biaya produksi. Umumnya terdapat dua jenis biaya produksi yaitu Biaya Tetap atau Fixed Cost dan Biaya Variabel (Variable Cost).
Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap dapat diartikan sebagai biaya yang pada saat dikeluarkan memiliki jumlah yang sama dalam setiap produksi usaha. Timbulnya Biaya tersebut juga tidak tergantung dengan besar kecilnya kuantitas produksi tersebut. Beberapa contoh biaya tetap ini di antaranya seperti biaya sewa gedung, gaji karyawan, dan biaya penyusutan.
Biaya Variabel (Variabel Cost)
Biaya variable merupakan biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha dan bergantung pada setiap kuantitas produk yang diproduksi perusahaan.
Menyusun Laporan Laba Rugi
Cara selanjutnya untuk mengetahui usaha untung atau rugi ialah dengan menyusun laba rugi pada laporan keuangan perusahaan. Dalam penyusunan laporan ini, terdapat beberapa element penting yang harus Anda penuhi yaitu sumber pendapatan dan beban perusahaan yang dikeluarkan pada periode tertentu.
Adapun rumus yang bisa Anda gunakan untuk menghitung laporan laba rugi perusahaan ialah:
Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Usaha
Menghitung Biaya Pembentukan Harga Pokok Penjualan
Mengetahui harga pokok juga wajib diketahui oleh setiap pengusaha. Dengan begitu, Anda pun bisa menentukan harga jual yang tepat di pasaran. Berikut adalah rumus harga pokok penjualan yang wajib diterapkan dalam bisnis Anda.
HPP = Bahan Baku yang Digunakan + Total Produksi (BTKL + Overhead Pabrik) + Saldo Akhir Persediaan (Saldo Awal Persediaan – Saldo Akhir Persediaan)
Jika Anda ingin menetapkan atau menaikkan harga jual produk, maka Anda perlu melihat daya beli konsumen yang menjadi target pasar Anda. Observasilah target audience Anda lebih dulu, apakah mereka berasal dari kalangan dengan sumber penghasilan menengah ke bawah atau sebaliknya.
Mengidentifikasi Setiap Saldo Persediaan Awal dan Akhir
Cara selanjutnya untuk mengetahui usaha untung atau rugi ialah dengan menghitung setiap saldo awal persediaan bahan baku bisnis Anda. Saldo awal persediaan bahan baku yang dimaksud ialah total nilai persediaan bahan baku pada awal periode yang kemudian dihitung pada awal bulan untuk periode bulanan maupun awal tahun untuk periode tahunan.
Adapun penghitungan saldo awal periode tersebut akan menunjukkan nilai yang sama dengan saldo akhir pada periode sebelumnya. Anda juga bisa menghitungnya dengan menggunakan neraca dan untuk persediaan bahan baku Anda bisa memeriksanya lewat buku persediaan maupun kartu stock.
Menghitung Keuntungan Usaha (Penjualan Bersih)
Langkah terakhir dalam mengitung laba usaha ialah dengan menggunakan penghitungan penjualan bersih perusahaan. Penjualan bersih sendiri juga merupakan hasil dari penjualan kotor yang kemudian dikurangi dengan berbagai macam potongan dan pengurangan lainnya. Potongan atau pengurangan yang dimaksud berupa return, diskon dan potongan harga lainnya.
Berikut merupakan unsur-unsur yang terdapat di dalam penjualan bersih:
- Penjualan kotor
- Potongan penjualan
- Retur penjualan
- Penjualan bersih
Adapun rumus dalam menghitung penjualan bersih ialah sebagai berikut:
Penjualan Bersih = Penjualan – Retur Penjualan dan Pengurangan Harga – Potongan Penjualan
Bagi para pelaku bisnis, sangat penting untuk menentukan harga jual makanan kepada para konsumen. Sebagai contoh pada usaha kuliner, dengan memberikan harga jual makanan, maka konsumen Anda pun dapat mengetahui berapa total harga yang Anda keluarkan pada setiap jenis menu makanan tersebut.
Mengetahui usaha untung atau rugi menjadi bagian yang sangat vital demi keberlangsungan perusahaan atau bisnis yang dijalankan. Tanpa penghitungan dan perkiraan yang tepat, maka bisa saja bisnis yang Anda jalankan mengalami kerugian atau mungkin kebangkrutan.
Baca Juga: Software Pembukuan: Pengertian, Fungsi, dan Tips Sebelum Membelinya
Oleh karena itu, setiap bisnis memerlukan pembukuan yang rapih dan tepat. Dengan adanya pembukuan, akan memudahkan dalam proses pencatatan keuangan. Anda bisa dengan mudah menyusun laporan laba rugi untuk melihat usaha untung atau rugi.
Kalau Anda merasa sulit dalam menyusun laba rugi, tentu Anda bisa menggunakan cara termudah. Yaitu dengan menggunakan software akuntansi. Salah satu software akuntansi adalah Accurate Online. Anda bisa mendapatkan Accurate dari mitramandiri.id.