Dalam sebuah bisnis manajemen keuangan menjadi poin pentin,g untuk bisnis tersebut bisa berkembang dan bertahan dalam persaingan bisnis. Oleh sebab itu perusahaan harus siap memperbaiki cost structure pada bisnisnya untuk mencapai tujuan bisnis dan mengembangkannya.
Mengenal Apa itu Cost Structure
Pada dasarnya cost structure adalah semua biaya yang terkait dengan penjualan produk atau layanan dan bagaimana biaya tersebut dikategorikan. Hal ini lebih mengacu pada jenis dan proporsi relatif dari biaya tetap dan variabel yang ditanggung sebuah perusahaan dalam setiap periode bisnis.
Secara umum ada berbagai cara untuk mengolah komponen bisnis ini, bahkan setiap perusahaan memiliki caranya masing-masing. Hal tersebut bisa sangat berbeda, karena sangat bergantung pada lini produk, unit bisnis, atau divisi, struktur biaya mungkin berbeda bahkan dalam satu perusahaan.
Baca Juga: Apakah COGS adalah Faktor Penting Bagi Sebuah Bisnis? Yuk Simak!
Konsep pengolahannya sendiri dapat diklasifikasikan dalam sekor unit yang lebih kecil, seperti produk, layanan, lini produk, pelanggan, divisi, atau wilayah geografis. Utamanya adalah memahami bagaimana perusahaan beroperasi, dengan struktur biaya dan semua tugas dan tujuan yang ingin dicapai.
Komponen ini sering digunakan sebagai alat penentuan harga, dengan penetapan harga berbasis biaya yang menyoroti dari biaya harus Anda kendalikan. Para stakeholder harus peka terhadap beberapa variabel yang dapat mempengaruhi bisnisnya.
Elemen Penting Dalam Tatanan Cost Structure
Untuk memahami struktur biaya dalam bisnis yang Anda kembangkan, ada baiknya Anda memecah biaya perusahaan menjadi beberapa elemen penting ini:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Kelompok biaya yang harus Anda pecah pertama kali adalah biaya tetap, lalu apa itu biaya tetap? Pada dasarnya biaya ini adalah biaya yang ditanggung perusahaan yang bersifat tetap dan berulang. Elemen biaya ini mewakili persentase biaya yang telah perusahaan tentukan dari seluruh pengeluaran perusahaan dalam sau periode.
Contoh elemen biaya ini adalah pembayaran sewa, asuransi pegawai maupun aset, piutang. Bahkan Biaya juga bisa berupa investasi modal dan biaya overhead lainnya yang bersifat konstan. Walaupun dapat sedikit berubah, namun perubahan tersebut biasanya masih dapat diprediksi.
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Elemen kedua yang harus Anda pisahkan adalah biaya variabel, yang pada konsepnya sering berubah tergantung berapa banyak barang atau jasa yang tersedia dari hashil produksi perusahaan. Biaya ini masuk dalam item bisni yang menjadi sebuah perencanaan, wacana maupun rancangan.
Meskipun biaya ini dapat diprediksi jika bisnis direncanakan dengan benar, namun pada pelaksanaannya biaya tersebut bisa saja berbeda pada setiap periode bisnisnya. contoh biaya variabel adalah biaya penggajian tenaga kerja langsung, biaya bahan baku langsung, dan pembayaran pemeliharaan mesin.
3. Biaya Alokasi (Cost Allocation)
Pada dasarnya biaya alokasi adalah jenis pengeluaran yang dapat menetapkan pengeluaran ke produk maupun layanan. Melalui alokasi biaya, bisnis menyebarkan dampak biaya di beberapa unit bisnis atau pusat biaya.
Hasil yang diharapkan adalah biaya akan jauh lebih terkondisikan atau dapat ditoleransi oleh beban keseluruhan perusahaan. Dengan mengalokasikan biaya secara akurat, pastinya akan berdampak pada perkembangan bisnis pada sektor investasi, dan keuntungan pada setiap unit bisnis.
Alokasi biaya pada perusahaan biasanya mengambil satu dari empat bentuk dasarnya, agar memiliki penempatan biaya yang tepat. Empat bentuk dasar tersebtu antara lain adalah tenaga kerja langsung, waktu pemanfaatan mesin, luas persegi yang digunakan, dan jumlah unit yang diproduksi.
Baca Juga: Mengenal Apa itu Biaya Rata-Rata serta Cara Menghitungnya
4. Biaya Terkumpul (Cost Pool)
Cost Pool adalah total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas bisnis tertentu, contohnya seperti membuat lini produk maupun menyediakan layanan terbaik. Elemen ini mewakili total biaya yang terjadi pada beberapa segmen dari beberapa aktivitas bisnis.
Setiap bisnis menggunakan elemen ini untuk mengelompokkan biata tetap bersama-sama, sehingga dapat dibagi atas dasar proyek maupun produk. Beberapa contoh dari cost pool adalah overhead manufaktur, desain, pengembangan, biaya pemasaran, logistik, dan beberapa biaya tetap dan variabel lainnya.
5. Skala Ekonomi (Economies of Scale)
Elemen cost structure yang berikutnya adalah skala ekonomi dari perusahaan yang Anda geluti. Skala ekonomi ini merupakan produk atau layamam yang perusahaan jual belikan, dengan nilai beli akan lebih turun pada tiap unitnya. Atau mudahnya harga beli akan turun saat perusahaan membeli dalam jumlah minimum tertentu.
6. Sunk Cost
Untuk bisa memahami sunk cost Anda perlu mengumpulkan data pengeluaran aktual dan pengeluaran masalampau yang memiliki dampak di periode terhitung. Contoh dari jenis biaya ini adalah berinvestasi pada skema bisnis yang gagal dan mengalami kerugian jangka panjang.
7. Biaya Peluang
Konsep dari biaya peluang adalah biaya yang keluar dengan beberapa pertimbangan, pada keputusan yang berpeluang mendapatkan keuntungan dan manfaat bagi bisnis kedepannya. Contohnya adalah menggunakan aplikasi akuntansi online seperti Accurate, untuk meningkatkan kredibilitas dan performa perusahaan.
Jenis Bisnis yang Mengelola Cost Structure
Pada dasarnya struktur biaya dapat Anda klasifikasikan dalam dua jenis utama, antara lain Cost Driven dan Value Driven. Untuk lebih jelasnya Anda bisa melihat penjelasan di bawah ini:
1. Cost Driven
Bisnis yang bergerak berdasarkan Cost Driven, kebanyakan memiliki spesialisasi pada produk dan layanan dengan biaya rendah dan harapan hasil besar. Bisnis seperti ini biasanya ingin menggunakan berbagai sistem dan metode penghematan biaya yang cukup ketat.
2. Value Driven
Jenis bisnis yang digerakkan berdasatkan Value Driven, adalah bisnis yang ingin memberi pelanggan mereka value terbaik dari bisnisnya. Perusahaan jenis ini tidak hanya menjual produk termurah, namun produk yang berkualitas dan dolutif untuk pelanggannya.
Pentingnya Menerapkan Cost Structure dengan Tepat
Struktur biaya pada dasarnay memiliki peran penting dalam keberhasilan dan pengembangan produk atau bisnis. Karena pada dasarnya komponen bisnis ini kunci menemukan cara untuk memaksimalkan pengelolaan biaya dan beban bisnis. Adapun beberapa peran penting cost structure adalah sebagai berikut:
- Membantu bisnis memahami pengeluaran keseluruhan yang harus ditanggung bisnis pada setiap periode.
- Membantu memahami beban produksi khususnya pada pengadaan bahan mentah hingga menjadi produk siap jual
- Membantu seorang analisis meninjau dan mengawasi laporan keuangan untuk mengidentifikasi overhead pada setiap lini.
- Membantu memahami dan identifikasi metode pengurangan biaya yang layak tanpa memepngaruhi kualits produk jual.
- Membantu bisnis menentukan HPP dan penggantian bahan tergantung situasi dan kondisi perusahaan.
- Membantu perusahaan menentukan tingkat output di mana keuntungan bisnis dapat dimaksimalkan.
- Membantu bisnis mengalokasikan biaya dengan tepat sasaran, sesuai strategi bisni yang sudah dijalankan.
- Membantu perusahaan menemukan targer pasar strategis sesuai dengan niche pasar yang mereka miliki.
- Membantu stakeholder menetapkan sebuah keputusan, kebijakan maupun stategi bisnis berdasarkan analisa bisnis pada periode sebelumnya.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai cost structure yang harus Anda pelajari! Dengan memahami komponen ini, pastinya akan dapat membantu bisnis Anda bisa bertahan dan berkembang ditengah persaingan pasar.