Image default
Akuntansi

Memahami Tentang Aset Tetap, Lancar, dan Tidak Lancar

Bagi orang awam, aset dikenal sebagai suatu hal yang punya nilai dan berharga. Dalam dunia akuntansi pun ada istilah aset atau aktiva yang termasuk dalam komponen penting dalam laporan keuangan. Di akuntansi perusahaan, ada beberapa jenis aset, di antaranya adalah aset tetap, lancar dan tidak lancar. Untuk lebih memahami tentang ketiganya, Anda dapat menyimak ulasan dalam artikel ini.

Pengertian Aset

Sebelum membahas perihal aset tetap, lancar dan tidak lancar, Anda pun harus memahami terlebih dulu pengertian dari aset itu sendiri.

Secara umum, aset adalah seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan, seperti uang, Gedung, barang dan lainnya, yang bisa ternilai dengan satuan mata uang. Kekayaan tersebut bisa didapatkan dari transaksi yang dilakukan di masa lalu, sehingga kekayaan perusahaan pun bertambah ataupun berkurang.

Aset ini umumnya dipakai perusahaan sebagai modal menjalankan usaha mereka. Dalam praktiknya, aset seringkali diidentikan dengan modal awal yaitu uang, namun sebenarnya, segala hal yang dipakai dalam kegiatan perusahaan dapat dikategorikan sebagai aset.

Baca Juga: Banyak Pengusaha Tidak Tahu, Ini 8 Macam Aset Tak Berwujud yang Harus DiKetahui!

Dalam bisnis, aset ini bisa mencakup kas, mesin, inventaris dan properti. Ataupun bisa juga meliputi barang yang tidak berwujud, seperti royalty, paten, serta kekayaan intelektual lain yang tercatat dalam neraca keuangan.

Selain itu, sifat dari aset itu ada 2, yaitu aset yang bernilai selalu sama dan aset yang nilainya dapat menyusut atau turun. Aset yang nilai ekonominya dapat menyusut sewaktu-waktu yaitu aset seperti barang. Sedangkan aset dalam bentuk uang yang disimpan di Bank, nilai ekonominya tidak akan turun, kecuali bila mengalami inflasi di suatu negara.

Jenis Aset

tentang Aset Tetap, Lancar, dan Tidak Lancar

Dalam akuntansi, ada banyak istilah dalam aset atau aktiva ini. Berdasar likuiditasnya, aset pun dibagi menjadi 2, yaitu aset lancar dan tidak lancar. Sedangkan aset tetap sendiri masuk dalam bagian aset tidak lancar. Untuk lebih lengkapnya, akan dijelaskan secara detail di bawah.

Likuiditas yang disebutkan sebelumnya adalah kemampuan aset untuk dipakai dalam kurun waktu tertentu. Bila aset bisa diubah menjadi uang dalam waktu yang terbilang singkat, maka dikatakan bahwa likuiditasnya tinggi. Dan bila dibutuhkan waktu lama untuk mengubahnya menjadi uang (lebih dari 1 tahun) maka likuiditasnya adalah rendah.

Nah, berikut ini adalah penjelasan tentang jenis-jenis aset:

1. Aset Lancar

Aset lancar adalah kekayaan perusahaan yang tingkat likuiditasnya tinggi, di mana aset jensi ini akan mudah diubah menjadi uang, namun dengan tetap mempertahankan nilainya. Umumnya, jenis aset ini adalah komponen dasar dari perusahaan dalam melakukan kegiatannya, karena biaya operasional dari perusahaan asalnya dari aset ini, yang mana mudah dicairkan kapanpun.

Ada beberapa karakteristik aset lancar yaitu:

  • Mudah diperjualbelikan dan dipakai dalam waktu kurang dari 12 bulan
  • Disimpan agar bisa diperjualbelikan kembali
  • Aset punya pangsa pasar yang besar ketika dijual
  • Pencairan aset terbilang singkat, sehingga bisa dimunculkan dalam 12 bulan dari akhir periode neraca

Ada beberapa contoh aset lancar, yaitu:

  • Uang tunai

Sering juga disebut sebagai kas dan bank dalam dunia akuntansi. Kas dipakai untuk operasional perusahaan, dan uang yang masih tersisa dalam rekening disebut dengan bank. Kas dan bank ini bisa dipakai secara langsung, dan proses pencairannya cepat. Berbeda dengan uang yang disimpan dalam rekening giro di bank, di mana harus terlebih dulu menunggu tanggal tertentu untuk bisa dicairkan.

  • Surat berharga

Surat ini dikeluarkan oleh instansi sebagai tanda kepemilikan suatu aset yang bernilai. Sifat surat berharga ini yaitu bisa diperdagangkan kapan saja, sehingga dapat langsung diperoleh dana tuna. Contoh surat berharga adalah obligasi, deposito bulanan, saham, wesel tagih, dan lainnya.

  • Persediaan

Ini adalah total barang yang belum terjual serta bernilai ekonomi. Jika barang ini terjual, maka uang dari hasil penjualan bisa mengisi kas perusahaan.

  • Piutang

Piutang merupakan tagihan pada pelanggan yang telah membeli barang dengan kredit. Umumnya piutang ini dibayarkan dengan tempo waktu tertentu berdasar yang sudah disepakati sebelumnya oleh kedua pihak yang melakukan transaksi.

  • Biaya-biaya yang dibayar di muka

Ini juga termasuk dalam aser lancar karena pembayarannya dilakukan di awal oleh perusahaan, jadi tidak lagi membebani perusahaan ketika akhir periode tiba. Kewajiban ini pun membantu perusahaan untuk tetap bisa melakukan kegiatan ekonominya, tanpa harus terbebani kas berjalan perusahaan. Contohnya, premi asuransi, bunga dan alat tulis kantor.

Baca Juga: Meningkatkan Kredibilitas Bisnis dengan Memahami Ekonomi Makro

2. Aset Tidak Lancar

Jenis aset berikutnya adalah aset tidak lancar. Ini adalah segala kekayaan perusahaan yang tidak bisa secara langsung dicarikan menjadi uang. Karena umumnya, aset ini butuh waktu yang terbilang lama untuk bisa diperdagangkan. Aset tidak lancar ini pun tidak bisa diukur dengan satuan nilai mata uang seperti aset lancar.

Pembagian Aset tidak lancar dibagi lagi menjadi 3 macam, yaitu aset tetap, aset tidak berwujud, dan juga investasi jangka panjang.

  • Aset tetap

Aset tetap adalah seluruh aset yang dibeli perusahaan sebagai modal dalam menjalankan kegiatan perusahaannya. Umumnya aset tersebut memiliki wujud, dan bila diukur dengan satuan nilai mata uang maka nilainya dapat berubah seiring waktu berjalan.

Aset tetap ini biasanya akan dijual kembali oleh perusahaan saat perusahaan mengalami perubahan seperti semakin berkembang ataupun malah semakin menurun atau bangkrut. Contoh aset tetap ini yaitu mesin, tanah, Gedung, mobil perusahaan dan lainnya.

  • Aset tidak berwujud

Aset tidak berwujud merupakan segala aset yang tidak bisa dilihat bentuk fisiknya, tapi bisa dirasakan manfaatnya. Aset ini seringkali disebut dengan hak istimewa yang dipunya perusahaan agar bisa dirasakan manfaat ekonominya.

Contoh dari aset tidak berwujud ini misalnya hak cipta, hak paten, hak merek dagang, hak kontrak, goodwill, dan franchise.

  • Investasi jangka panjang

Investasi jangka panjang ini bisa dalam bentuk aset tetap ataupun tidak tetap yang ikut serta dalam kegiatan ekonomi perusahaan, dengan tujuan menambah untung usaha ke depannya. Misalnya adalah pembelian obligasi, Surat utang Negara dan saham.

Perbedaan Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar

mengenal Aset Tetap, Lancar, dan Tidak Lancar

Nah, dari penjelasan terkait aset tetap, lancar dan tidak lancar di atas, ada perbedaan dari jenis aset-aset ini yang juga harus dipahami, yaitu:

1. Jangka waktu

Jangka waktu pencairan aset lancar dapat dilakukan dalam waktu kurang dari satu tahun. Sedangkan pencairan aset tidak lancar umumnya dapat dilakukan lebih dari satu tahun, karena memang sedari awal aset ini tidak diperuntukkan sebagai pengganti uang.

2. Manfaat

Dari sisi manfaatnya, aset lancar bisa digunakan sebagai alat pembayaran sah, sedangkan untuk aset tidak lancar tidak dapat dipergunakan untuk pembayaran langsung.

3. Tujuan

Dilihat dari tujuannya, aset lancar ini memang dibeli untuk dapat digunakan secepat mungkin, misalnya untuk perputaran keuangan, bayar utang dan juga investasi. Sedangkan aset tidak lancar umumnya dibeli untuk bisa dipakai ketika proses produksi.

Nah itu dia penjelasan terkait aset tetap, lancar dan tidak lancar. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, aset atau aktiva ini adalah hal penting yang akan menunjang kegiatan perusahaan dalam mencari untung. Untuk itulah, aset harus dikelola dengan baik.

Baca Juga: Inilah Kesaktian Holding Company dalam Mengendalikan Risiko

Perhitungan aset pun harus dilakukan dengan benar. Karena kesalahan yang terjadi saat perhitungan akan menyebabkan nilai valuasi perusahaan bisa jadi lebih rendah ataupun malah lebih tinggi. Ini akan berkaitan dengan kemungkinan Kerjasama dengan para investor ataupun keinginan untuk merger, di masa mendatang.

Karena itulah, soal perhitungan aset, pencatatan transaksi ataupun pembuatan laporan keuangan, dapat dilakukan dengan cara yang lebih akurat dan lebih mudah, dengan bantuan dari software akuntansi terbaik, Accurate Online. Terkait apa saja fitur terbaik yang ditawarkan Accurate Online, Anda bisa mengecek laman mitramandiri.id!

Related posts

Software Pembukuan Konter Pulsa Gratis, Juga Untuk Jenis Usaha Lainnya

admin

Harta Lancar Perusahaan dan Aspek-Aspek Penting Di Dalamnya

admin

Cara Memilih dan Rekomendasi Software Pembukuan Perusahaan

admin