Image default
Bisnis

Biaya Overhead: Pengertian, Tujuan, Jenis & Cara Menghitung

Ketika mengelola bisnis, seluruh pemasukan dan pengeluaran harus dilakukan pencatatan dengan detail, guna membuat arus kas dapat berjalan lancar. Nah, salah satu pengeluaran yang akan dilakukan perusahaan yaitu overhead cost atau biaya overhead. Komponen ini penting karena berkaitan dengan operasional dari perusahaan.

Overhead cost ini sebenarnya tidak terkait langsung dengan proses produksi, namun biaya ini tetap harus dilakukan pembukuan dengan benar. Karena ini akan berdampak pada neraca serta laporan laba rugi perusahaan.

Pengertian

Melansir dari Investopedia, overhead cost adalah biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan bisnis, yang tidak bisa dikaitkan dengan pembuatan atau produksi suatu produk ataupun jasa.

Menurut The Institute of Cost Accountants India, biaya overhead adalah biaya yang terdiri dari pembiayaan bahan baku, karyawan, serta biaya lain yang tidak punya hubungan dengan proses produksi.

Dengan kata lain, overhead cost ini adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mendukung bisnis, yang tidak secara langsung terkait dengan biaya produk tertentu. Biaya ini pun mencakup seluruh biaya di laporan laba rugi perusahaan, kecuali biaya pembuatan ataupun penjualan suatu produk atau jasa.

Baca Juga: Penting! 5 Komponen Biaya Produksi, Bikin Laporan Lebih Rapi

Biaya-biaya ini harus dimasukkan ke anggaran perusahaan, dan tidak boleh dilewatkan, agar proses bisnis perusahaan bisa berjalan lancar.

Tujuan Menghitung Biaya Overhead

Adapun tujuan dilakukannya pencatatan dan penghitungan overhead cost yaitu:

  • Untuk mengetahui penggunaan biaya yang efisien; ketika mencatat dan menghitung overhead cost, perusahaan akan tau mengenai rincian alokasi dana yang dikeluarkan. Dengan begitu, perusahaan pun bisa memastikan pengeluaran jadi lebih efisien dan menghindari pengeluaran yang tidak diperlukan.
  • Alat pengawasan biaya overhead pabrik; dengan menghitung overhead cost makan Anda akan lebih mudah mengawasi keluar masuknya biaya-biaya, karena biaya satu ini terbilang rentan dikorupsi oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
  • Penentuan harga pokok produk; perhitungan overhead cost, perusahaan bisa lebih mudah dalam penentuan harga pokok produk. Karena perusahaan sudah mengetahui besaran biaya yang keluar untuk produksi suatu barang.
  • Mengetahui pengalokasian biaya setiap divisi; tujuan lainnya adalah untuk mengetahui perihal pengalokasian biaya sesuai divisi mana biaya tersebut dibebankan. Hal ini akan memudahkan bagian keuangan untuk menganalisa, mengoreksi dan menyusun proposal anggaran.
  • Dasar penyusunan strategi perusahaan; overhead cost sama pentingnya dengan komponen biaya lainnya. bahkan di beberapa kondisi, perhitungan overhead ini jadi yang paling krusial. Misalnya ketika perusahaan menyewa jasa agensi untuk riset produk. Biaya yang dikeluarkan tersebut masuk dalam overhead cost.

Jenis

Dalam dunia bisnis, biaya overhead sendiri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu tetap, variabel dan semi-variabel. Berikut penjelasannya:

  • Biaya Tetap (fixed expenses)

jenis biaya overhead

Ini merupakan biaya rutin setiap bulannya, dan dana pengeluarannya pun tidaklah berubah walaupun aktivitas bisnis perusahaan Anda sedang meningkat.

Yang termasuk dalam fixed expenses ini yaitu seperti biaya sewa, aset tetap seperti peralatan kantor dan juga mobil perusahaan, biaya karyawan, asuransi perusahaan serta biaya jasa hukum atau legalitas.

  • Biaya Variabel (variable expenses)

Overhead variabel ini adalah biaya yang besarannya bisa bervariasi seiring meningkatnya akivitas bisnis perusahaan. Atau dengan kata lain akan terjadi fluktuasi atau tidak pernah tetap. Di mana semakin tinggi aktivitas bisnisnya, maka akan semakin tinggi pula overhead yang dikeluarkan perusahaan.

Contoh biaya overhead variabel ini seperti biaya pemasaran, biaya telepon perusahaan, biaya pemeliharaan kantor dan biaya pengiriman.

Pada jenis ini, harus rutin dilakukan evaluasi pada biaya-biaya yang dikeluarkan, terutama di tiap periode produksi. Ini karena aktivitas bisnis yang naik dan turun seiring waktu, juga bisa memengaruhi biaya overhead variabel.

  • Biaya overhead semi-variabel (semi-variable expenses)

Ini adaah biaya yang punya karakteristik perpaduan antara fixed expenses dengan variable expenses. Jenis ini pun bisa dibilang lebih fleksibel dibanding dengan 2 jenis lainnya. Karena, terkadang biaya pengeluaran pun nominal tetap, namun di lain waktu bisa juga berbeda karena adanya faktor-faktor eksternal.

Perusahaan pun umumnya akan memiliki kondisi yang dinamakan ‘high-season’ dan ‘low-season’. Ketika low-season, perusahaan umumnya tidak mendapatkan banyak penjualan ataupun aktivitas pemasaran. Sehingga kebutuhan dalam mencetak dokumen pun jadi tidak terlalu banyak.

Sedangkan saat high-season, volume penjualan akan meningkat, kegiatan pemasaran dan lainnya pun cenderung ikut meningkat, sehingga akan ada kebutuhan dalam mencetak dokumen ataupun penggunaan printer yang cenderung meningkat. Sehingga biaya ini akan tidak selalu sama setiap bulannya, tergantung dari volum penjualan serta aktivitas perusahaan tersebut.

Contoh semi-variable expenses lainnya yaitu tagihan listrik ataupun tagihan air.

Baca Juga: Biaya Marginal dan Pentingnya untuk Bisnis

Cara Menghitung

Untuk menghitung overhead cost, dapat menggunakan rumus:

Biaya Overhead = Biaya Tidak Langsung / Ukuran Alokasi

Biaya tidak langsung ini adalah total seluruh biaya yang tidak langsung berkaitan dengan produksi. Dan ukuran alokasi ini adalah biaya yang mencakup upah tenagah kerja, biaya mesin produksi serta biaya alokasi perusahaan untuk produksi.

Selain rumus tersebut, perhitungan overhead cost juga bisa dilakukan bertahap, yaitu dengan cara:

  • Pengelompokkan biaya tidak langsung; ini dilakukan dengan cara memisahkan biaya yang tidak langsung berkaitan dengan produksi, dengan biaya alokasi langsung terhadap produksi. Biaya tidak langsung bisa ditotalkan sesuai pengeluaran perusahaan, di luar dari biaya produksi.
  • Menghitung persentase; ini dilakukan setelah ditemukannya jumlah biaya tidak langsung, yang kemudian dibagi biaya langsung dari proses produksi, dan dikalikan 100. Persentae ini biasanya berguna untuk perusahaan dalam mengevaluasi besaran overhead cost terhadap anggaran perusahaan untuk bisa mencapai keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan.
  • Membandingkan efisiensi tenaga kerja terhadap overhead cost; ini berkaitan dengan evaluasi perusahaan pada efisiensi tenaga kerjanya. Cara ini dilakukan dengan cara membagi total overhead cost dengan biaya tenaga kerja secara umum, yang terdiri dari upah, tunjangan dan asuransi, lalu dikalikan 100. Hasil persentase yang didapat menunjukkan seberapa efisiensi pengeluaran perusahaan terhadap overhead cost dan tenaga kerja.

Yang terpenting dalam perhitungan biaya overhead ini adalah memahami bahwa biaya overhead tidak berkaitan dengan pendapatan perusahaan. Bila perusahaan punya pengeluaran musiman, maka ini akan mudah memengaruhi overhead. Pengeluaran tersebut juga harus ditulis dengan rinci agar pergitungannya jelas.

Mengelola Biaya-Biaya Perusahaan dengan Accurate Online

cara menghitung biaya overhead

Agar pengeluaran dapat dengan mudah dilakukan pengawasan, terutama pada biaya-biaya seperti overhead cost ini, maka Anda membutuhkan bantuan dari software akuntansi terbaik, yang dapat mempermudah pencatatan dan segala hal terkait kegiatan akuntansi perusahaan.

Anda dapat menggunakan Accurate Online yang memberikan fitur terbaik untuk mendukung kegiatan akuntansi bisnis atau perusahaan Anda. Accurate Online juga dapat membantu menghitung biaya overhead bisnis Anda dengan cepat dan mudah. Adapula Bergama fitur lain yang akan memudahkan pembukuan, pembuatan laporan keuangan dengan lebih efisien.

Anda dapat mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari untuk mencoba fitur-fitur unggulan yang dimilikinya. Bila Anda tertarik untuk mengetahui lebih jauh, Anda bisa mengunjungi laman mitramandiri.id!

Related posts

Analisis Persaingan Bisnis: Pengertian, Jenis-jenis, Tujuan, dan Caranya

admin

Banyak Pengusaha Tidak Tahu, Ini 8 Macam Aset Tak Berwujud yang Harus DiKetahui!

Iskandar Rumi

Tentang Brand Equity untuk Merek yang Kuat Bagi Pengusaha UKM

Iskandar Rumi