Image default
Akuntansi

4 Kendala Proses Akuntansi yang Sering Terjadi Pada Pebisnis UKM

Akuntansi bukanlah perkara mudah. Setingkat perusahaan besar saja masih sering terjadi kesalahan pada penghitungan akuntansi, apa lagi jika Anda adalah seorang pengusaha UKM yang pada dasarnya tidak memiliki ilmu akuntansi. Sering sekali pebisnis mengalami kendala dalam melakukan proses akuntansi pada bisnis.

Ketika hasil atau proses perhitungan akuntansi Anda salah, secara tidak langsung Anda bisa mengalami kerugian. Mengapa? Sebab akuntansi merupakan sebuah proses identifikasi, pengukuran, dan alat informasi bagi para pengusaha. Jika pada perusahaan, akuntansi menjadi informasi yang wajib ditujukan kepada pemilik perusahaan hingga kepada pemegang saham.

Para pengusaha sering sekali mengalami kendala dalam melakukan pencatatan akuntansi. Ada empat kendala yang sering ditemukan ketika para pengusaha sedang menyusun laporan keuangan untuk bisnis mereka. Tentunya jika kesalahan ini terus dibiarkan, dapat menyebabkan Anda mengalami kerugian.

Untuk menghindari kerugian yang lebih besar lagi, SolusiUKM akan menunjukan kepada para pengusaha UKM di Indonesia kendala-kendala yang sering ditemukan ketika menyusun laporan keuangan atau ketika melakukan proses akuntansi pada bisnis.

 

Kendala-Kendala yang Harus Menjadi Catatan Pengusaha

Beberapa Pengukuran Bersifat Perkiraan

Pada dasarnya akuntansi adalah alat ukur yang harusnya mengukur secara akurat kondisi keuangan sesuai dengan keadaannya. Namun dalam aplikasinya, secara teknis terdapat hal-hal yang tidak bisa diukur secara akurat. Disinilah perkiraan dibutuhkan.

Sebagai contoh adalah ketika perusahaan harus mengukur dan mengakui besar kerugian piutang tak tertagih (terbayar) untuk suatu periode. Dalam hal ini,  perusahaan mengalami kendala dalam mengukur apakah sebenarnya pelanggan tersebut masih mampu membayar atau benar-benar tidak mampu membayar. Akibatnya perusahaan juga mengalami kesulitan untuk mengukur besar kerugian atas piutang yang tak tertagih (terbayar) tersebut. Sehingga, perkiraan akan hal ini diperlukan.

Membutuhkan Ukuran Materialitas

Di dalam proses pengukuran, perusahaan bakal menjumpai traksaksi dengan nilai yang beragam. Disini perusahaan perlu menetapkan apakah nilai transaksi tersebut memiliki pengaruh yang cukup terhadap perusahaan. Suatu transaksi yang nilainya memiliki pengaruh yang cukup terhadap perusahaan disebut material. Dan batasan akan hal tersebut disebut ukuran materialitas.

Transaksi-transaksi yang material harus dicatat. Disini perusahaan harus memiliki ukuran materialitas. Dan setiap perusahaan memiliki ukuran materialitas yang berbeda-beda. Kendalanya terletak pada saat menetapkan ukuran materialitas bagi suatu perusahaan atau suatu bisnis dilakukan secara berbeda.

Dan pemahaman mengenai ukuran materialitas pada bisnis akan berbeda-beda, menyesuaikan pada pemahaman para pengusaha mengenai transaksi nilai yang terjadi tersebut.

Membutuhkan Konsistensi

Dalam proses pengukuran, terdapat beberapa metode perhitungan yang bisa digunakan, seperti dalam pengukuran beban pokok dari persediaan. Disini perusahaan dapat memilih menggunakan metode perhitungan yang mana. Namun, metode yang diterapkan haruslah sama (konsisten) dari satu periode ke periode lainnya. Hal ini dikarenakan hasil dari pengukurannya menjadi tidak akurat saat berubah-rubah metode.

Disini perusahaan harus menghadapi kendala dalam menetapkan metode perhitungan yang seperti apa yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Terkadang kondisi ekonomi dan tren konsumen yang selalu berubah menjadi dasar kendala yang terjadi dalam menentukan kendala metode perhitungan akuntansi pada bisnis.

Baca Juga :  Biaya marginal untuk kepetingan bisnis yang harus di perhatikan

Keharusan untuk mempertahankan keandalan

Kendala yang terakhir adalah keharusan mempertahankan keandalan dari suatu laporan keuangan. Jika laporan keuangan tidak andal atau tidak mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya, maka laporan tersebut hampir bisa dipastikan tidak bermanfaat lagi.

Saat laporan keuangan yang tidak andal dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, maka dampaknya justru bisa membahayakan. Oleh karenanya perusahaan harus benar-benar memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan merupakan laporan yang andal, yang mencerminkan kondisi yang ada, serta tidak mengada-ada atau biasa disebut dengan laporan fiktif.

Dalam hal ini, perusahaan harus bisa memastikan bahwa semua transaksi keuangan terukur dengan benar dan tercatat dengan benar pula, tidak ada manipulasi serta penyimpangan. Disini perusahaan harus membuat sistem.

Dari pembahasan terkait dengan konsep dasar akuntansi dalam bisnis, yang dimulai dari asumsi, prinsip serta kendalanya, semoga Anda bisa memiliki gambaran mengenai akuntansi (alat ukur) serta bisa membangunnya di bisnis Anda. Masih merasa sulit?

Ketika bisnis baru berdiri, tentunya perhitungan arus kas uang masuk dan keluar masih dilakukan secara manual. Umumnya masih menghitung menggunakan aplikasi Excel. Disini, jika Anda tidak teliti maka hasil dari penghitungan dan pengukuran akan hilang begitu saja.

Untuk menghindari kondisi tersebut, Anda juga bisa mencoba menggunakan platform pembukuan yang tepat dan cocok untuk bisnis Anda. Ini akan menjadi salah satu cara bagi para pebisnis agar bisa lebih akurat dalam membuat sebuah laporan keuangan. Salah satu platform tersebut yakni Accurate Online.

Accurate Online adalah sebuah platform pembukuan yang bisa menghindari Anda sebagai pebisnis dari kendala-kendala dan proses akuntansi yang bisa saja terjadi seperti di atas. Dengan berbagai fitur pembukuan pada Accurate Online, akan memudahkan Anda dalam mengelola keuangan bisnis menjadi lebih baik lagi.

Related posts

Pilihan Aplikasi Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

admin

Kenali 11 Alasan Pentingnya Akuntansi untuk Bisnis

admin

Manfaat dan Tips Memilih Aplikasi Pembukuan Perusahaan Jasa

admin