Image default
Akuntansi

Metode Penyusutan Akuntansi yang Bikin Perusahaan Lebih Profesional

Penyusutan adalah sebuah proses akuntansi yang dapat mengubah biaya asli aset tetap seperti pabrik, mesin, peralatan, dan aset lainnya. Untuk menerapkan proses ini, pebisnis harus menggunakan metode penyusutan akuntansi yang efektif untuk perusahaannya.

Metode ini mengacu pada penurunan nilai aset tetap karena penggunaan, usia,dan juga mulai usang atau membusuk. Pasalnya biaya non-tunai tidak melibatkan arus kas keluar, oleh karena itu penyusutan termasuk beban yang harus ditanggung perusahaan.

Untuk dapat menerapkan metode penyusutan akuntansi yang tepat, ada baiknya Anda mempelajari perhitungan penyusutan selama aset tersebut Anda gunakan. Karena aset bisnis selalu menjadi manfaat yang saat masih bisa Anda kelola.

Baca Juga: Akuntansi Perpajakan: Pengertian, Prinsip, Fungsi dan Cara Hitungnya

Apa itu Penyusutan Akuntansi

apa itu penyusutan aset
Pexels

Secara umum penyusutan akuntansi adalah biaya tidak langsung dan eksplisit yang jadi tanggungan perusahaan tiap tahunnya. Penyusutan ini terjadi pada seluruh aset tetap yang memiliki wujud.

Perhitungan penyusutan akuntansi selalu didasari pada nilai tukar dan masa manfaat sebuah aset, karena pada dasarnya semakin sering digunakan nilai aset tersebut akan berkurang bahkan habis. Pengurangan inilah yang nantinya menjadi beban yang harus perusahaan tanggung.

Biaya yang disusutkan nantinya akan dialokasikan sebagai biaya pengadaan aset, alat, atau mesin baru untuk menggantikan mesin yang masa manfaatnya sudah habis (barang bekas). Dalam laporan neraca sendiri nilai penyusutan akan diarahkan sebagai beban penyusutan yang terakumulasi setiap tahunnya.

Faktor yang Dapat Mempengaruhi Depresiasi Aset

faktor depresiasi
Pexels

Dalam menghitung penyusutan sebuah aset, perusahaan harus memperhatikan beberapa faktor ini untuk mendapatkan nilai yang lebih akurat. Pasalnya ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi metode perhitungan hingga nilai akhir penyusutan aset tersebut.

1. Cost of The Asset (Biaya Perolehan Aset)

Pada dasarnya biaya perolehan aset juga dikenal sebagai biaya historis, atau lebih mudahnya Anda bisa sebut dengan biaya yang Ada butuhkan untuk pengadaan aset tersebut. Nilai ini menjadi sangat krusial saat menentukan nilai penyusutan dari sebuah aset, jadi penting untuk menulis dan mencatat keuangan secara terperinci.

Biaya ini akan mencakup beberapa aspek seperti harga pembelian aset tetap, ongkos kirim, komisi, asuransi serta seluruh biaya yang perusahaan butuhkan untuk mendatangkan aset tersebut. Tanpa adanya nilai biaya ini, sangat mustahil untuk mendapatkan angka depresiasi yang akurat.

2. Salvage Value (Nilai sisa)

Faktor selanjutnya adalah salvage value atau juga sering dikenal sebagai nilai sisa bersih atau nilai sisa. Nilai ini adalah estimasi nilai realisasi bersih dari sebuah aset pada setiap akhir masa manfaatnya. 

Nilai ini ditentukan berdasarkan dari selisih harga jual dan juga biaya yang diperlukan untuk melepaskan aset tersebut. Faktor ini akan sangat mempengaruhi nilai akhir penyusutan, karena tiap aset dan kondisi dapat mempengaruhi perhitungan depresiasi.

3. Estimated Useful Life (Perkiraan Masa Manfaat)

Selanjutnya yang tidak kalah penting saat menentukan depresiasi aset adalah perkiraan masa manfaat sebuah aset. Pada dasarnya umur atau nilai ekonomi dari suatu aset disebut sebagai masa manfaat. 

Prakiraan ini dapat Anda dasarkan pada beberapa aspek seperti umur, kondisi fisik performa, serta kelangkaan aset. Namun perlu lebih jeli untuk memperkirakan masa manfaat ini, karena ada aset yang setelah beberapa tahun tidak dapat digunakan untuk tujuan produksi.

Baca Juga: Software Akuntansi Accurate Online untuk UMKM & Perusahaan

Metode Penyusutan Akuntansi yang Bisa Anda Gunakan

5 metode penyusutan aset
Pexels

Tergantung situasi dan kondisi setiap metode penyusutan sebenarnya bisa Anda gunakan, dengan catatan syarat perhitungan dari metode tersebut terpenuhi. Oleh karena itu Anda perlu memahami dan mengerti mengenai metode-metode tersebut.

1. Straight Line Method (Metode Garis Lurus)

Metode penyusutan akuntansi yang pertama adalah metode yang paling sering dijumpai pada praktek penggunaannya, karena metode ini adalah yang paling sederhana. Metode ini bisa Anda gunakan pada jumlah penyusutan konstan yang dibebankan setiap tahun. 

Untuk menggunakan metode ini Anda harus memahami dan memperkirakan nilai sisa (residu), dari aset yang ingin Anda hitung. Hal ini akan menunjukkan biaya yang diharapkan perusahaan untuk dipulihkan pada akhir masa manfaat mesin. 

Pada metode ini nilai perolehan barang akan dikurangi dengan nilai sisa, kemudian hasil tersebut akan dibagi dengan masa manfaat dari aset tersebut. Jika Anda rumuskan maka akan terlihat seperti pada gambar ini:

2. Declining Balance Method (Metode Saldo Menurun)

Dalam metode saldo menurun ini, persentase yang disusutkan adalah penyusutan aset yang dibebankan pada nilai buku bersih dari sebuah aset tetap. Nilai buku bersih tersebut merupakan sisa biaya aktiva tetap setelah mendapatkan pengurangan dari keseluruhan penyusutan, yang dibebankan pada periode-periode sebelumnya. 

Atau lebih mudahnya penyusutan ini akan menunjukkan grafik penyusutan yang konstan untuk tiap periodenya. Penyusutan konstan ini biasanya dinyatakan atau ditetapkan perusahaan dalam hitungan persentase tingkat penyusutan, yang dihitung hingga masa manfaat aset telah habis.

Untuk menghitung nilai penyusutan sebuah aset, penting bagi Anda untuk menentukan tingkat penyusutan terlebih dahulu. Karena tingkat penyusutan ini adalah poin paling penting dari metode ini. Jika Anda gambarkan kira-kira rumusnya akan seperti ini:

3. Double Declining Balance Method (Metode Saldo Menurun Ganda)

Metode ketiga ini sebenarnya adalahkebangandari metode sebelumnya, takheranjika cara kerjanya akan cukup mirip dengan metode saldo menurun. Pembedanya adalah tarif yang disusutkan pada saldo aset tetap atau nilai buku bersih, akan dikalikan dua. Hal ini untuk melindungi perusahaan dari fluktuasi harga dimasa depan.

Cara ini lebih efektif digunakan untuk perusahaan yang benar-benar ingin melindungi aset dan keuangan perusahaan dimasa depan. Untuk rumusnya sendiri masih sama hanya ada penggandaan pada akhir perhitungan. Berikut rumus dari metode menurun ganda:

4. Units of Production Method (Metode Unit Produksi)

Metode keempat yang bisa Anda gunakan adalah metode unit produksi. Pada metode ini bagian dari jumlah unit aset tetap (mesin) dan jumlah unit yang dihasilkan dalam seumur hidup dikalikan dengan biaya aset tetap. 

Perhitungan ini biasanya digunakan untuk menentukan biaya yang disusutkan setiap tahun. Oleh karena itu jika jumlah produksi menurun, biaya yang terdepresiasi juga ikut turun, begitu pula sebaliknya. Untuk rumus hitungnya sendiri Anda bisa menggunakan rumus ini:

5. Sum of Years Method (Metode Menjumlahkan Digit Tahun)

Metode terakhir yang bisa Anda gunakan merupakan salah satu metode yang unik, karena Anda akan menyusun digit tahun masa manfaat untuk anda jumlahkan. Anda akan menyusun angka secara menurun, kemudian menjumlahkannya. Contohnya 5 tahun bisa Anda susun seperti 5+4+3+2+1.

Jumlah tahun tersebut nantinya akan menjadi angka pembagi dari sisa masa manfaat aset, lalu jumlah pembagian akan dikalikan dengan 100 untuk mendapatkan tarif penyusutan untuk tahun tertentu. Akhirnya, biaya yang disusutkan dihitung dengan mengalikan tarif ini dengan biaya aset tetap yang tersisa setelah dikurangi nilai sisa.

Kesimpulan

Dari penjelasan tersebut dapat Anda simpulkan bawa penyusutan aset menjadi perhitungan wajib yang harus anda lakukan tiap periodenya. Setiap angka penyusutan ini harus terekam pada buku besar, dan harus Anda keluarkan tiap tahunnya. Hal ini berguna untuk pengamanan dana pembaruan aset tetap berwujud

Ada sekitar 5 metode penyusutan akuntansi yang bisa Anda gunakan pada bisnis yang Anda kelola. Namun jika anda tidak ingin pusing, Anda Juga bisa memanfaatkan teknologi. Contohnya dengan menggunakan aplikasi Accurate yang menyediakan perhitungan depresiasi secara otomatis dan lebih akurat.

Related posts

Harta Lancar Perusahaan dan Aspek-Aspek Penting Di Dalamnya

admin

Fungsi dari Software Akuntansi dalam Mendukung Kegiatan Bisnis

admin

Investasi Software Akuntansi Terbaik yang Bikin Bisnis Auto Profitable

admin