Dalam operasional suatu bisnis ataupun perusahaan, tentunya akan selalu berkaitan dengan proses akuntansi. Proses inilah yang akan dilalui untuk dapat menghasilkan sebuah laporan keuangan yang baik dan informasi atau datanya dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah dicerna.
Proses akuntansi sendiri juga seringkali dikenal dengan sebutan siklus akuntansi. Dalam prosesnya, akuntansi ini bisa dibilang merupakan suatu rangkaian proses yang tidak sederhana. Akan ada banyak tahapan yang harus dilalui dan tidak boleh terlewat, serta dilakukan secara berkesinambungan, hingga menjadi laporan keuangan yang baik.
Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya yang berjudul Teori Akuntansi, proses akuntansi adalah proses pengolahan data sejak transaksi terjadi, lalu transaksi tersebut mempunyai bukti yang sah sebagai dasar telah terjadinya transaksi. Di mana berdasar bukti tersebut, akan dilakukan penginputan pada proses pengolahan data, sehingga akan dihasilkan output berupa laporan keuangan.
Melansir laman Investopedia, proses akuntansi atau siklus akuntansi ini merupakan suatu proses kolektif untuk mengidentifikasi, analisis, serta mencatat kejadian akuntansi perusahaan yang bisa dilakukan secara triwulanan, tahunan ataupun periode waktu lainnya. Biasanya, siklus akuntansi dari perusahaan publik akan diselaraskan dengan ketika laporan keuangannya jatuh tempo.
Baca Juga: 8 Manfaat Akuntansi untuk Perkembangan Bisnis Anda
Proses atau siklus akuntansi adalah proses berulang dalam aktivitas akuntansi yang terjadi dalam satu tahun. Proses inipun akan terus dilakukan berulang kali, selama perusahaan tersebut masih aktif.
Pentingnya Proses Akuntansi
Ada beberapa manfaat, yang menjadi alasan mengapa diterapkannya proses atau siklus akuntansi di suatu perusahaan atau bisnis, sekalipun itu adalah bisnis atau perusahaan kecil.
-
Memberi informasi penting untuk perencanaan bisnis
Penerapan dari proses atau siklus akuntansi ini memiliki tujuan untuk memberi informasi bisnis yang bermanfaat bagi para pemimpin perusahaan, terutama hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Informasi tersebut dapat membantu pemimpin perusahaan dalam merencanakan strategi untuk mengembangkan bisnisnya. Selain itu, informasi tersebut juga berguna sebagai pengambilan keputusan terkait investasi ataupun kredit.
-
Mengetahui posisi keuangan perusahaan
Data yang dihasilkan pun dapat memberikan informasi terkait posisi keuangan perusahaan. Pemimpin perusahaan serta pihak terkait dapat melihat seluruh daftar transaksi penjualan serta pembelian yang terjadi. Dengan begini, pihak terkait pun dapat mengetahui tentang jumlah modal, jumlah utang atau piutang, dan juga nilai aset.
-
Memberikan gambaran neraca perusahaan
Seluruh pencatatan yang dilakukan dalam prosesnya, adalah usaha yang akan memudahkan pemilik bisnis untuk menemukan laba ataupun kerugian yang berjalan. Jika siklus akuntansi ini diterapkan secara menyeluruh, pihak yang berwenang bisa mengetahui detail terkait jumlah laba, kerugian, modal, ataupun utang perusahaan.
-
Informasi tentang kinerja perusahaan
Informasi terkait arus masuk dan keluar serta daftar transaksi yang dilakukan perusahaan, maka akan terlihat bagaimana kondisi keuangan perusahaan. Yang mana inipun dapat menjadi informasi tentang bagaimana kinerja perusahaan dalam periode tersebut.
-
Memfasilitasi perhitungan pajak
Tidak sedikit para pelaku bisnis yang tidak mengetahui besaran pajak yang harus mereka bayarkan, karena tidak adanya catatan keuangan yang rapi dan benar. Karena itulah, dengan adanya penerapan siklus akuntansi ini, pemilik bisnis pun akan mendapatkan informasi tentang jumlah pajak yang harus mereka bayarkan.
Baca Juga: Akuntansi Perpajakan: Pengertian, Prinsip, Fungsi dan Cara Hitungnya
-
Membuat perusahaan atau bisnis patuh pada aturan akuntansi
Dengan adanya proses atau siklus akuntansi, bisnis akan lebih mematuhi aturan akuntansi serta undang-undang perpajakan, dan memastikan seluruhnya akurat dan seragam. Bila suatu perusahaan mencari investor ataupun pembeli potensial, dengan mengikuti siklus akuntansi akan membuat terjaganya pasar tetap adil untuk persaingan, sambil membuat tersedianya informasi yang akurat.
-
Menjadi daftar periksa
Ketika akuntan menerapkan siklus akuntansi ini dengan menyeluruh, maka ini akan bermanfaat untuk menjadi daftar periksa. Hal ini akan meminimalisasi terjadinya kesalahan, memastikan bahwa setiap tahapan bisa diselesaikan serta mengurangi beban kerja.
Tujuan Proses Akuntansi
Tujuan utama dari penerapan proses atau siklus akuntansi ini adalah untuk melakukan pencatatan seluruh transaksi, dengan sistematis tanpa harus kehilangan entri. Di mana ini akan membuat catatan keuangan tersebut jadi lebih akurat.
Akuntan pun menyiapkan laporan keuangan dengan terlebih dulu mempertimbangkan catatan serta siklus akuntansi. Sehingga hal ini dapat menjadi dasar untuk laporan keuangan suatu perusahaan.
Proses Akuntansi Berdasar Fungsi Untuk Perusahaan
Proses akuntansi sendiri dibagi menjadi 2 kegiatan, yaitu kegiatan yang sifatnya konstruktif seperti pencatatan, peringkasan, penggolongan dan aktivitas lain yang akan menghasilkan informasi akuntansi. Dan ekgiatan analitikal, seperti kegiatan analisis dan juga interpretasi.
Berdasar fungsinya untuk perusahaan, terdapat 4 proses akuntansi, yaitu:
-
Identifikasi serta pengukuran data
Proses identifikasi serta pengukuran data ini merupakan tahapan yang dilakukan di awal siklus akuntansi. Seluruh transaksi ataupun peristiwa akan berkaitan dengan tindakan yang sudah terselesaikan, misalnya seperti menjual barang.
Sedangkan keinginan menjual barang tidak termasuk dalam transaksi, karena belum dilakukan atau hanya sekedar keinginan.
Data yang sudah diidentifikasi tersebut akan diukur. Satuan pengukuran yang digunakan yaitu satuan uang seperti rupiah, dolar dan lain sebagainya.
Analisis serta klasifikasi ini membutuhkan bukti dokumen, seperti faktur, tanda terima, laporan bank dan lainnya. dokumen tersebut merupakan bukti telah terjadi kegiatan ekonomi secara sungguh-sungguh atau sah, serta bukanlah rekaan.
Pelaku yang melakukan transaksi pun akan diminta keterangan, sehingga kegiatan ekonomi yang terjadi bisa dipertanggungjawabkan, untuk kepentingan dari perusahaan.
Kemudian setelah pengukuran tersebut, proses pun dapat dilanjutkan ke tahapan berikutnya.
-
Pemrosesan serta pelaporan data
Di tahapan kedua ini, berkaitan dengan kegiatan mencatat, menggolongkan serta mengikhtisaran.
Tahapan pencatatan atau recording transaksi adalah mengumpulkan seluruh data secara kronologis. Pencatatan yang rinci akan memudahkan dalam analisis arus kas atau cashflow.
Selain dilakukan pencatatan, transaksi pun digolongkan ke dalam kelompok yang berkaitan. Penggolongan atau classifiying transaksi ini terbilang penting karena penyajian data bisa diringkas.
Sedangkan pengikhtisaran merupakan penyajian informasi yang sudah dikelompokkan sebelumnya, ke dalam bentuk laporan seperti yang sudah ditetapkan. Misalnya berupa neraca saldo, jurnal penutup, jurnal penyesuaian ataupun jurnal pembalik.
-
Laporan akuntansi
Laporan akuntansi ini merupakan hasil akhir dari seluruh proses yang dilakukan. Jenis laporannya pun tergantung pada pihak yang akan menggunakannya, misalnya seperti laporan keuangan, laporan untuk pajak, laporan pada pemerintah dan lainnya.
Laporan keuangan sendiri terdiri dari laporan laba dan rugi, laporan perubahan modal, nerasa serta laporan arus kas.
Baca Juga: 10 Alasan Pentingnya Laporan Keuangan bagi Perusahaan dan Bisnis
-
Analisis serta interpretasi
Proses akuntansi yang terakhir yaitu analisis laporan keuangan serta interpretasi.
Analisis ini adalah proses menghubungkan angka yang ada dalam laporan keuangan dengan angka lain, di mana menjelaskan arah perubahannya. Hasil analisis akan membantu dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan interpretasi merupakan proses menghubungkan angka yang ada dalam laporan keuangan, termasuk juga dengan hasil analisis yang sudah dilakukan serta keputusan bisnis yang akan diambil.
Di proses yang terakhir ini juga bisa dilakukan penilaian pada perusahaan, sehingga dapat menjadi dasar untuk mengambil keputusan. Misalnya, bila laba perusahaan menurun, maka untuk mencegah penurunan kembali perlu dilakukan promosi ataupun kegiatan lain yang bisa membantu meningkatkan penjualan.
Informasi akuntansi memang terbilang penting untuk mengambil keputusan terkait bisnis, namun tidak semua keputusan bisnis tersebut didasarkan pada informasi akuntansi yang tersedia. Karena terdapat aspek lain yang juga bisa memengaruhinya.
Penerapan proses akuntansi ini tentu akan lebih mudah jika Anda menggunakan software akuntansi Accurate Online. Di mana Anda dapat menyajikan laporan keuangan yang cepat dan juga akurat, yang berguna dalam pengambilan keputusan terkait bisnis atau perusahaan Anda.
Anda dapat mencoba Accurate Online selama 30 hari, dan merasakan bagaimana fitur-fitur terbaiknya membantu kegiatan akuntansi perusahaan Anda. Bila Anda tertarik, Anda dapat mengunjungi mitramandiri.id untuk info lengkapnya!